Cara Memilih Minyak Wangi Untuk Ustadz - Minyak wangi dalam islam sesuai sunnah dan tradisi
Rasulullah SAW, manganjurkan kepada umatnya agar menjaga kebersihan diri maupun
kebersihan lingkungan. Kebersihan diri salah satunya adalah menjaga aroma tubuh
agar tetap wangi, muslim sangat identik dengan kesegaran dan kewangian. Ada
pula sebuah hadis dari Anas bin Malik yang berkata “Aku tidak pernah mencium
wewangian atau minyak wangi yang berbau lebih harum daripada keharuman
Rasulullah SAW.”
Minyak wangi sekarang ini sudah terbagi menjadi dua macam,
yaitu minyak wangi non alkohol dan minyak wangi beralkohol. Senyawa alkohol
dalam minyak wangi diperlukan untuk melarutkan bahan parfum satu dengan yang
lain. Bagi muslim tentu saja adanya alkohol dalam minyak wangi menjadi masalah,
karena alkohol dalam islam merupakan sesuatu yang memabukkan.
Dalam Al – Quran Surat Al Baqarah surah kedua ayat 219,
Allah berfirman : “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.
Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”.
Demikianlah Allah menerangkan ayat – ayat – Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”
Para ulama juga sempat bersitegang dalam hal kandungan alkohol
dalam minyak wangi, apakah kandungan alkohol itu sama dengan khamr atau
berbeda. Syekh Atahiyah Shaqr dari Al – Azhar Mesir mengungkapkan bahwa usaha alkoholdalam
parfum sudah berbeda dengan khamr, hal ini dikarenakan alkohol dalam parfum
tidak berfungsi untuk meracuni maupun memabukkan. Atas kesepakatan bersama maka
alkohol dalam minyak wangi adalah suci.
Ada pula fatwa LPOM MUI tentang minyak wangi beralkohol
bahwa MUI masih membolehkan pemakaian alkohol sebagai pelarut dalam dunia
pangan, selama tidak terdeteksi didalam hasil akhir produk bahan makanan tersebut.
Sebagai contohnya adalah alkohol sebagai pelarut minyak atsiri atau oleoresin.
Namun ada syarat tambahan dari MUI, yaitu adalah alkoholtersebut bukan berasal
dari fermentasi khmar dan alkoholtersebut harus sudah menguap dan tidak ada
pada hasil akhir produk.
Karena itu alangkah baiknya dalam memilih minyak wangi untuk ustadz adalah memilih yang sesuai dengan
yang diyakini ustadz tersebut. Apabila bisa mendapatkan minyak wangi dengan non
alkohol, maka minyak wangi tersebut akan lebih baik daripada minyak wangi
beralkohol. Namun apabila ustadz sudah terbiasa dengan minyak beralkohol atau
menganggap alkohol dan khamr itu berbeda, tidak apa – apa untuk memilihkan
minyak wangi ustadz yang beralkohol.
Cara memilih minyak wangi untuk ustadz juga harus disesuaikan dengan kepribadian ustadz, minyak
wangi sangat menggambarkan kepribadian seseorang. Sesuaikan kegunaan minyak
wangi dengan akifitas ustadz, aktifitas pada siang hari dan malam hari sangat
berpengaruh pada tingkat keharuman parfum.
Pilih parfum yang mempunyai konsentrat bibit lebih banyak
daripada campurannya, konsentrat bibit 40 persen lebih memang berharga mahal
namun juga akan tahan lama dan mempunyai sedikit sekali kandungan alkohol. Yang
terakhir dengan cara mencoba sendiri, cobalah dengan mengarahkan langsung pada
kulit.
Apabila terdapat rasa dingin yang berlebih, maka tingkat alkoholdalam
parfum tersebut sangat tinggi sekali.
Memang akan sangat repot sekali apabila mengenai keyakinan, karena
khmar dan alkoholmempunyai efek yang sama ketika diminum dan masuk kedalam
tubuh. Ditambah lagi peringatan mengenai khmar yang memabukkan sudah tertulis
dalam Al – Quran yang mempunyai arti sangat luas. Semoga informasi ini membantu
anda dalam memilih minyak wangi untuk ustadz.
0 Response to "Cara Memilih Minyak Wangi Untuk Ustadz"
Posting Komentar
# Di larang mencantumkan LINK AKTIF
Bila Antum melanggar, maka komentarnya akan DIHAPUS!!!